.post-body img {width: 2cm!important;height: auto!important; }

Jumat, 21 Juni 2013

Asal Usul Berjanji Menggunakan Kelingking

Mungkin anda bertanya-tanya, mengapa ada orang yang berjanji dengan menggunakan jari kelingking, mengapa tidak menggunakan jari yang lainnya?. Ternyata ada kisahnya mengapa orang menggunakan jari kelingking saat berjanji.
 


Pada zaman dahulu, ada seorang putri yang cantik. Banyak pangeran yang ingin melamar putri tersebut, namun sang putri tidak serta merta menerima pangeran yang ingin melamarnya. Ia membuat berbagai tes untuk para pangeran. Karena tes tersebut, sekarang tersisa lah 5 orang pangeran. 

Pada tes terakhir, sang putri menyembunyikan satu jari di belakang tubuhnya. Tugas sang pangeran adalah menebak jari apa ang disembunyikan sang putri, dan bagi pangeran yang dapat menebak jari apa yang disembunyikan oleh sang putri, ia berhak menikahi sang putri. Satu per satu mereka menebak, namun 4 pangeran pertama gagal, hingga tersisa lah 1 pangeran terakhir. Pangeran yang terakhir menunjukkan jari kelingkingnya dan sang putri pun menunjukkan jari kelingkingnya sambil tersenyum kepada pangeran. Setelah tes terakhir tersebut, sang pangeran pun menikahi sang putri.

Satu minggu setelah pernikahan, sang pangeran harus pergi ke perang salib. Ia mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking sang putri dan bernjanji akan kembali setelah perang berakhir. Namun, setelah 5 tahun berlalu, sang pangeran tak juga kembali. Sang putri yang masih cantik pun, mulai diincar oleh pangeran dari kerajaan lain.

Lamaran terus berdatangan, akhirnya sang putri tak bisa menolak. Ia membuat sayembara, dengan syarat, orang itu harus tau apa yang harus dilakukan apabila sang putri menunjukan jari  kelingkingnya.Mulailah berdatangan pangeran dari berbagai kerajaan dengan penuh rasa percaya diri, namun tak ada yang berhasil. Bagi sang putri, semua orang berhak mengikuti sayembara tersebut. Lalu datanglah seorang pengemis. Sang putri menunjukkan jari kelingkingnya, kemudian sang pengemis mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking sang putri. Sang putri pun yankin bahwa pengemis tersebut adalah pangeran yang telah menghilang
.(Beginilah kira-kira)

Dugaan sang putri bernar adanya, pengemis tersebut memanglah sang pangeran yang telah menghilang selama bertahun-tahun, dan ia kembali untuk memenuhi janjinya kepada sang putri. Namun itu hanya lah roh sang pangeran yang datang untuk memenuhi janjinya kepada sang putri.  Roh pangeran tersebut diberi waktu selama 40 hari untuk memenuhi janjinya itu. 

Suatu hari sang pangeran (roh) kembali pergi berangkat menuju perang salib dan mengucapkan selamat tinggal kepada sang putri. Pangeran menghilang secara tiba-tiba  dan membuat sang putri bertanya-tanya. Ia segera memerintahkan orang suruhannya untuk mencari sang pangeran. Dan, ditemukan lah mayat pangeran yang telah membusuk selama 5 tahun. Sang putri amat sedih mengetahui hal tersebut.

Sang putri berbaring di sebelah mayat sang pangeran. Karena ingin memenuhi janjinya bahwa mereka akan selalu bersama, maka sang putri meminum racun dan mati di sebelah mayat sang pangeran sambil mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking sang pangeran. 
(Racun)
Hal itu dilakukan sang putri hanya agar dapat hidup bersama dengan pangeran selama-lamanya.