Disaat
itu aku pulang les dan aku melihat bahwa matahari telah tiada di langit hitam.
Ketika bintang bintang menghiasi malam, aku melihat seorang perempuan misterius
yang sedang duduk menatapi sebuah tempat
yang misterius. Karena tatapannya yang tajam ke tempat itu, akupun merasa
heran.
Setelah kulihat, ternyata yang di lihat gadis itu
adalah sebuah tempat yang bertuliskan “toilet umum”. Batinku pun terasa geli,
kenapa gadis cantik yang berbaju hitam dengan paras yang rupawati tersebut
menatap tempat itu dengan tatapan yang begitu tajam bagaikan tatapan mata
burung elang. Karena dengan rasa kepo
yang tak terbendung lagi, aku memberanikan diri untuk bertanya kepada gadis
tersebut.
”Wahai gadis berbaju hitam, ada apa gerangan menatap
toilet umum dengan tatapan seperti itu?”, gadis itu menjawab dengan wajah pucat
pasi bagaikan bunga melati yang sedang mekar “toilet penuh, bro”. Awalnya aku
terdiam dan bertanya-tanya, apakah gadis ini seorang petugas pembersih toilet
yang selalu menjaga kebersihan toilet agar orang-orang merasa nyaman saat buang
air. Akupun kembali bertanya kepada gadis tersebut, “Wahai gadis berbaju hitam,
apakah gerangan seorang petugas kebersihan toilet?”. Dia hanya menjawab
pertanyaanku dengan sebuah gelengan kepala. Kemisteriusannya tersebut, membuat
diriku semakin terpesona. Karena pesona tersebut, aku memberanikan diri untuk
berbincang lebih lanjut dengan gadis tersebut.
Pembicaraan kami pun berlangsung selama 4 menit dengan
terasa hambar, karena sang gadis hanya menjawab sepatah atau dua patah kata.
Apakah dia sedang menunggu temannya yang sedang buang air, ataukah menunggu
ibunya yang mungkin saja tertidur di toilet tersebut???. Secara tidak sadar,
mulutku pun bergerak dengan sendirinya, dan menanyakan hal tersebut kepada
gadis itu. Namun betapa terkejutnya aku melihat respon dari gadis itu. “Gue
dari tadi kebelet nih!!!!!!!!, jangan banyak bacot deh lo!!!”. Melihat responnya
tersebut, akhirnya aku tersadar bahwa yang sebenarnya yang ingin ke toilet itu
adalah gadis tersebut. Bukan menunggu
teman ataupun ibunya.
Tiba-tiba angin kencang pun berhembus, dan astaga!!!,
pintu toilet pun terbuka. Dan lebih mengejutkannya lagi, ternyata toilet
tersebut kosong. Melihat kesempatan yang sudah ada di depan matanya, si gadis
segera berlari menuju toilet tersebut.
Karena hari sudah terlalu larut, akupun meninggalkan
si gadis misterius dan toilet umum tersebut. Sesampainya di rumah, aku berlari menuju kamar, dan
merebahkan diri di kasurku yang empuk. Hingga saat ini pun, identitas “si gadis
toilet umum” tak dapat ku ketahui, dan kenangan kami pun masih melekat erat di
pikiranku.
Tamat....
oleh: xf